Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hello World, kali ini Saya akan berbagi ilmu mengenai Topologi Jaringan Komputer yang sering kita dengar di dunia jaringan komputer untuk desain jaringan yang tepat untuk digunakan di perusahaan yang akan di desain untuk jaringan intranet maupun jaringan antar perusahaan yang sama-sama terkoneksi antara perangkat 1 dengan perangkat lainnya.
Baca juga : Mengenal Jeroan Komputer
Topologi mempunyai terminologi sebagai aturan (rules) bagaimana komputer (node) terhubung secara fisik dapat saling berkomunikasi menggunakan media transmisi data. Topologi bisa dibagi menjadi 2,yaitu topologi fisik dan topologi logika. Topologi fisik menentukan perangkat jaringan yang akan digunakan dalam pembangunan jaringan. Adapun teknologi logika berkaitan dengan bagaimana data mengalir di dalam jaringan. Topologi ini berupa aturan komunikasi dalam bentuk media kontrol akses atau protokol yang diterapkan pada setiap node. Topologi ini mencakup bagiamana cara pengiriman data, penerimaan data, pengaturan kecepatan transfer, pendeteksian kesalahan, perbaikan data, dan sebagainya.
Topologi menggambarkan cara fasilitas transmisi digunakan berdasarkan lokasi-lokasi yang terhubung. Topologi WAN yang kita pilih akan bergantung pada jumlah node yang harus terhubung dengannya, jarak antara node, dan infrastruktur yang sudah ada. Terdapat beberapa jenis topologi yang dapat digunakan, masing-masing mempunyai perbedaan biaya, performa dan skalabilitas sendiri-sendiri. Macam-macam topologi jaringan yang bisa digunakan dalam jaringan WAN antara lain sebagai berikut.
1. Peer to Peer
Topologi menggambarkan cara fasilitas transmisi digunakan berdasarkan lokasi-lokasi yang terhubung. Topologi WAN yang kita pilih akan bergantung pada jumlah node yang harus terhubung dengannya, jarak antara node, dan infrastruktur yang sudah ada. Terdapat beberapa jenis topologi yang dapat digunakan, masing-masing mempunyai perbedaan biaya, performa dan skalabilitas sendiri-sendiri. Macam-macam topologi jaringan yang bisa digunakan dalam jaringan WAN antara lain sebagai berikut.
1. Peer to Peer
WAN dengan satu titik interkoneksi untuk setiap lokasi diatur dalam topologi peer to peer. Topologi WAN peer to peer sama dengan komunikasi peer to peer pada LAN, dimana setiap situs bergantung pada situs yang lain dalam jaringan untuk mengirim dan menerima data. Akan tetapi, peer to peer pada LAN menggunakan komputer dengan akses berbagi dengan satu kabel, sedangkan topologi peer to peer pada WAN menggunakan lokasi yang berbeda, masing-masing terhubung satu sama lain melalui sirkuit khusus. Topologi peer to peer WAN sering menjadi pilihan yang terbaik untuk organisasi yang hanya memiliki beberapa situs dan dengan kemampuan untuk menggunakan sirkuit khusus yang memiliki saluran komunikasi yang kontinu antara 2 access points yang disewa dari operator komunikasi, seperti ISP.
2. Ring
Pada topologi ring, setiap situs terhubung ke dua situs lainnya sehingga seluruh WAN membentuk pola cincin. Arsitektur topologi ini sama dengan topologi ring pada LAN, akan tetapi topologi ring pada WAN lebih memilih menghubungkan lokasi dari node-node jaringan.
Kelebihan topologi ring dibandingkan topologi peer to peer pada topologi WAN, yaitu tidak akan terjadi collision (tabrakan) pengiriman data karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat. Router dapat mengarahkan data ke rute lain bila lalu lintas jaringan padat. Di sisi lain, perluasan jaringan peer to peer pada WAN membutuhkan setidaknya satu link tambahan. Karena alasan-alasan ini, WAN yang menggunakan topologi ring lebih praktis untuk menghubungkan kurang dari empat atau lima lokasi.
Kelebihan topologi ring dibandingkan topologi peer to peer pada topologi WAN, yaitu tidak akan terjadi collision (tabrakan) pengiriman data karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat. Router dapat mengarahkan data ke rute lain bila lalu lintas jaringan padat. Di sisi lain, perluasan jaringan peer to peer pada WAN membutuhkan setidaknya satu link tambahan. Karena alasan-alasan ini, WAN yang menggunakan topologi ring lebih praktis untuk menghubungkan kurang dari empat atau lima lokasi.
3. Star
Topologi star pada WAN meniru aturan main pada topologi star pada LAN. 1 situs berperan sebagai titik pusat koneksi untuk beberapa titik koneksi lainnya. Pengaturan ini menyediakan rute terpisah untuk data antara 2 situs. Sebagai hasilnya, topologi star pada WAN lebih bisa diandalkan dibandingkan topologi peer to peer atau ring pada WAN. Keuntungan lain dari topologi star pada WAN adalah ketika semua sirkuit terdedikasi berfungsi, topologi star pada WAN menyediakan jalur data yang lebih pendek antara dua node.
4. Mesh
Topologi mesh pada WAN menggabungkan banyak node yang terhubung secara langsung dalam hal ini lokasi geografis, karena setiap situs saling terkoneksi, data bisa dikirim secara langsung dari lokasi aslinya menuju destinasinya. Jika salah satu koneksi sedang bermasalah, maka router bisa mengalihkan data dengan mudah dan cepat. Topologi mesh pada WAN adalah jenis konfigurasi WAN yang paling toleran karena menyediakan beberapa rute untuk data bisa dikirim dari satu titik ke titik lainnya.
Satu kelemahan dari topologi mesh pada WAN adalah masalah biaya karena menghubungkan setiap titik ke setiap titik yang lainnya memerlukan penyewaan sejumlah besar sirkuit terdedikasi. Dengan jaringan WAN yang luas, biaya yang dibutuhkannya pun bisa menjadi besar sekali. Untuk meredukasi masalah biaya, kita bisa memilih untuk menerapkan topologi ini secara parsial, di mana node WAN yang kritis secara langsung diinterkoneksikan dan node sekunder bisa dikoneksikan melalui topologi star atau ring. Penerapan topologi parsial mesh pada WAN lebih praktis dan lebih umum dalam dunia bisnis saat ini daripada topologi full mesh pada WAN.
5. Tiered
Topologi tiered pada WAN sama dengan topologi hybrid hierarki yang ada pada LAN. Pada topologi tiered WAN, situs WAN yang terhubung dalam topologi star atau ring terkoneksi pada level atau tingkatan yang berbeda, dengan titik interkoneksi yang diatur dalam layar layer jaringan.
variasi pada topologi ini cukup banyak. Fleksibilitas membuat pendekatan topologi tiered cukup praktis. Seorang arsitek jaringan dapat menentukan penempatan terbaik dari router tingkat atas didasarkan pada pola lalu lintas atau jalur data penting. Selain itu, sistem berjenjang atau tiered memungkinkan untuk ekspansi yang mudah dan masuknya link berlebihan untuk mendukung pertumbuhan. Di sisi lain, fleksibilitas yang besar pada topologi ini berarti bahwa pembuatan topologi WAN berjenjang atau tiered memerlukan pertimbangan cermat tentang geografi, pola penggunaan, dan potensi pertumbuhan. Meskipun internet memiliki banyak hubungan ke setiap lokasi, internet tidak mengadopsi topologi ini secara penuh. Hal ini dikarenakan oleh biaya dan bandwith yang dibutuhkan untuk menghubungkan setiap node sangatlah besar dan hampir tidak mungkin untuk dilakukan.
Baca juga : Peta Minda
Pada saat pemilihan topologi jaringan, banyak pertimbangan yang harus diambil tergantung pada kebutuhan. Faktor-faktor yang perlu mendapatkan pertimbangan, antara lain sebagai berikut :
- Biaya, sistem apa yang paling efisien dibutuhkan organisasi?
- Kecepatan, sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan oleh sistem?
- Lingkungan, misalnya listrik, adalah faktor lingkungan yang berpengaruh?
- Ukuran (skalabilitas), berapa besar ukuran jaringan? Apakah jaringan memerlukan file server atau sejumlah server khusus?
- Konektivitas, apakah pemakai yang lain perlu mengakses jaringan dari berbagai lokasi?
Itulah jenis-jenis topologi jaringan khusus untuk WAN, tentukan pertimbangan-pertimbangan yang sudah dijelaskan di atas, Jangan Lupa untuk Follow Web dan berikan Saran Kritik yang membangun.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Komentar
Posting Komentar